Only Words


Indonesiaku

Indonesia, negeri kepulauan terbesar di dunia, termasuk dalam 5 besar negeri terbanyak penduduknya di dunia, negeri yang di dalamnya terdapat Umat Islam terbanyak di dunia, negeri yang kekayaan alamnya melimpah, yang potensi kelautannya amatlah besar, tapi mengapa begitu mudahnya negara-negara asing mempermainkan kita?, bahkan negara yang katanya saudara kita?

mengapa mayoritas rakyat Indonesia justru hidup dalam kemiskinan?
mengapa bisa terjadi begitu banyak korupsi di negeri ini?
mengapa hukum sulit sekali ditegakkan?
mengapa narkoba bisa berjamur di segala kalangan?
mengapa begitu sedikit tontonan televisi yang berorientasikan pendidikan?
mengapa ilegal loging begitu “samar”?
mengapa yang bisa sejahtera hanya segelintir orang?
mengapa para pejabat negara begitu haus akan kekuatan bahkan “sikut” sana-sini untuk mendapatkan kekuasaan
mengapa masih begitu banyak rakyat yang terbelakang, yang kelaparan, yang kesakitan, mengapa begitu banyak “geng” yang berbuat kekerasan dan kerusakan?
dari tingkat geng motor sampai tingkat geng sekolah, dari tingkat “geng” pendukung sepak bola hingga “geng” pendukung calon gubernur/bupati, bahkan ada “geng” suku tertentu
mengapa begitu mudahnya Umat Islam di negeri ini terpecah belah, bahkan ada yang akhirnya menjadi sesat.
Mengapa begitu gampangnya kita melihat perbedaan?tetapi amat sulit kita menyatukan persamaan
mengapa amat mudahnya kita melihat kekurangan, tapi enggan mengakui kelebihan.

Kawanku, begitu pelik permasalahan negeri ini,diperburuk dengan kejahatan terstruktural dari semua lini, membuat perputaran uang di negeri ini hanya menjangkau orang-orang “tertentu”, membuat citra perpolitikan Indonesia menjadi kotor sehingga alim ulama banyak yang menghindarinya, alhasil perpolitikan negeri ini pun diisi dengan orang-orang kotor, orang yang mengaanggap amanah yang mereka emban sebagai bisnis dan pekerjaan bukan sebagai pengabdian.

Namun demikian bukan berarti tidak ada orang-orang yang berusaha tuk mengatasi segala permasalahan di atas, banyak yang masih peduli tapi 1 kesalahan mereka, mereka tidak kompak, kekuatan-kekuatan kebenaran masih terpisah-pisah memakai caranya sendiri-sendiri, mereka semua tidak terorganisir dengan baik.Selain itu permasalahan di Indonesia terjadi karena orang Indonesia yang mayoritas Muslim tidak menerapkan gaya hidup Islam yang sebenar-benarnya Islam, rakyat kita menjadi lebih sekuler, menyebabkan adanya istilah “Islam KTP”.

Masalah kita pun akan semakin diperburuk melihat kondisi para remaja Indonesia ini, banyaknya yang menganggap pendidikan adalah formalitas belaka, yang tejebak narkoba, yang terlena dengan pergaulan bebas, yang berpikiran materialistis, dan menerapkan gaya hidup Hedonis, itu semua tidak lain dan tidak bukan adalah ulah doktrin-doktrin pemikiran dan kebudayaan dari Barat, mereka pun kehilangan identitas mereka sebagai orang Indonesia, mereka lebih memilih gaun barat dibanding kebaya
mereka memilih jeans dibandingkan batik
mereka memilih kebudayaan luar dibanding kebudayaan Indonesia
berakibat hilangnya satu-persatu wilayah dan kebudayaan kita karena diambil negara lain disebabkan tidak ada yang menganggap dan peduli.

Padahal masa depan suatu bangsa tercermin pada para remajanya di masa itu, apakah kalian rela 20-30 tahun lagi bangsa kita ini dipimpin oleh para pemabuk?
para pecinta pornografi?
para penyontek?
para pejudi?
atau para anggota geng?.

Tapi tidak semua remaja Indonesia kita seperti itu, masih ada yang mau mengharumkan nama negeri ini di tingkat Olimpiade Sains Internasional, masih ada yang mau terus berprestasi sehingga rangkingnya di kelas tak tergoyahkan, masih ada yang disekolahnya bersedia menyempatkan waktunya untuk mengurusi kegiatan-kegiatan bermanfaat.

ternyata Indonesia tidaklah kekurangan orang pintar, melainkan kekurangan orang yang peduli, orang-orang pintar negeri ini pergi ke negeri lain. Mereka merasa tidak dihargai oleh negeri ini, mereka lebih merasa dianggap di negeri orang lain, sehingga mereka memilih melakukan riset dan penelitian di sana. Sebenarnya itu tidaklah salah, yang salah adalah tatkala mereka lupa kepada Indonesia, mereka lupa “pulang”.

Kawan, Indonesia membutuhkan perbaikan di berbagai sisi,
perbaikan moral lewat agama agar negeri ini menjadi negeri yang bertakwa,
perbaikan perpolitikan dengan mengisi orang-orang baik di panggung perpolitikan Indonesia, perbaikan di bidang kemiliteran&hukum agar kita tidak dilecehkan negara lain,
perbaikan ekonomi agar rakyat ini bisa lebih sejahtera,
dan perbaikan di bidang IPTEK agar rakyat negara ini menjadi rakyat yang cerdas sehingga tidak mudah dibodohi negara-negara konspirator.

Kawan,, menjadi apapun kita nanti (entah peneliti, guru, tokoh politik, pengacara, dokter, arsitektur, atau pengusaha) dan dimanapun kita, maka berusahalah yang terbaik di bidang itu dan yang terpenting jangan lupakan agama Islam ini, jangan lupakan Bangsa ini, jangan lupakan Negeri ini,,
Kawanku,,
Indonesia membutuhkanmu,,


1 Comment so far
Leave a comment

hak meraka dikuras ama pejabat……!

Comment by rahmad




Leave a comment