Only Words


4 Kiat Sukses
February 28, 2009, 11:24 pm
Filed under: Tausiah

Jadi ketika itu satu minggu yag lalu saaf MPF (Musyawarah Periodik Forkom), ada kuliah subuh yang diisi oleh Ustd.Dadang, beliau rang sunda dan pernah menimba ilmu di DT (Daarud Tauhid punya AA Gym). Saat kuliah subuh itu beliau banyak menceritakan pengalamannya ketika dahulu. Dari mulai masa sekolah yang harus sambil kerja hingga punya pesantren sekarang. Di akhir kisahnya, beliau menyampaikan nasehat yang diberi judul 4 Kiat Sukses, berhubung indikator sukses bagi setiap orang itu relatif, akan tetapi kiat” ini bisa berlaku general loh!, apa aja itu?berikut cuplikannya.oh ya sebelumnya saya hanya ingat poin-poinnya, jadi pengembangannya bikin sendiri, jd afwan ya klo ada yg aga rancu…

1. Berani Bermimpi Kenapa mimpi itu penting?karena dengan bermimpi kita akan mempunyai gambaran besar serta tujuan mau ke mana arah kita di masa yang akan datang. Orang dahulu bermimpi ingin ke bulan, maka mereka bisa ke bulan.Bill Gates bermimpi membuat sistem komputer yang dapat memudahkan pekerjaan manusia, maka berdirilah Microsoft. orang jepang bermimpi ingin ikut Piala Dunia (lewat kartun Tsubasa), maka mereka pun ikut tidak hanya sebagai peserta melainkan sebagai tuan rumah juga. Lantas kok kayaknya kita sering banget mimpi (hampir tiap malem malah) tapi kok kayaknya kagak ngaruh juga, mimpi nilai bagus, punya mobil, pesawat, kapal pesiar, kaya, de el el.. ya iyalah karena ternyata kebanyakan dari manusia Indonesia itu hanya bermimpi lantas selanjutnya tertidur bukan bermimpi lalu bangun dari tidur, semoga dimengerti. Intinya “Jadwalkan Mimpi Kita”, maka ia akan berevolusi menjadi cita-cita, ia akan menjadi motivasi disaat kita malas, menjadi tenaga dikala kita merasa capai, dan menjadikan kita terbangun dari kenyamanan “tidur” kita. Pada akhirnya saya lebih suka menyebut kata bermimpi ini menjadi Ber-azzam (bener ga ya tulisannya?), atau bertekad atau berkeinginan kuat dan yang pasti, pastikan bahwa semua mimpi kita, keinginan kita, atau cita kita itu pada akhirnya dapat bermanfaat bagi orang banyak, terutama bagi agama, bangsa dan negara dengan niat Lillahi Ta’ala, maka Insya4WI, Allah pun akan senantiasa menjaga kita dalam mempertahankan azzam ini..

2. Berani mengambil Langkah Pertama Hhmm, tau alasannya kan?, karena ya percuma mimpi bikin bangunan kalo kita gak mulai-mulai buat bikin pondasinya. Percuma mimpi sekolah top atau nilai bagus kalo kita gak mulai belajar (menasehati diri sendiri). Ya intinya bergerak, mulai langkah pertama. Kalo diibaratkan seperti F yang dibutuhkan untuk mendorong sebuah benda agar bisa bergerak di bidang yang kasar, maka F yang dibutuhkan untuk membuat benda bergerak pertama kali akan lebih besar (karena ada mu stastis klo ga salah). Ya jadi mulailah bergerak!!

3. Berani menjalani Proses Bagian ini biasanya bagian yang paling rawan. Dan biasanya bagian ini yang paling banyak memakan korban. Terkadang orang gak kuat untuk menjalani bagian ini. Merasa gagal lah, merasa gak berkembang, merasa capai, lelah, gak kuat, dan masiiih banyak lagi alesan-alesan yang menjadi pembelaan mereka sehingga yah wajar klo mereka sampai jatuh. Itu dari sisi mereka-mereka yang jatuh. Namun teman-teman pasti sudah tahu bahwa semakin tinggi mimpi yang kita punya maka konsekuensi yang kita dapat untuk mendapatkan mimpi itu akan semakin tinggi pula. Bukankah untuk menangkap paus itu harus di laut? bukan di selokan. Bukankah pelaut yang tangguh itu lahir dari lautan yang berbadai dan berombak?bukan lautan yang damai dan tenang. Dermaga memang aman untuk menyimpan kapal, akan tetapi bukan untuk itu tujuan kapal dibuat, ia dibuat untuk melayari lautan yang berbadai dan berombak. Begitu juga dengan manusia, Allah telah menjadikan manusia sebagai makhluk dengan berbagai modal untuk “berlayar” di lautan kehidupan, maka beranilah berproses!! “sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya .” (QS 95 : 4)

4. Berani menerima Hasil Kita bisa membagi kiat-kiat ini menjadi 2 fase, 3 kiat pertama bisa kita sebut sebagai ikhtiar sedangkan kiat terakhir ini bisa kita sebut sebagai fase tawakal. Ya berani menerima hasil merupakan salah satu syarat agar kita bisa merasa sukses dalam setiap usaha kita untuk merealisasikan mimpi. Orang yang gampang jatuh akan menganggap hasil yang berakhir pada kegagalan pertanda akhir dari mimpinya. Sedangkan orang yang berorientasi sukses akan menganggap hasil gagalnya merupakan kesuksesan, ya kesuksesan mendapatkan cara yang salah. Sehingga ia akan semakin dekat dengan cara yang benar yang berarti pula selangkah lebih dekat dengan kesuksesan merealisasikan mimpinya.

Namun kunci utama dari fase ini sebenarnya satu yaitu iman. Iman kita pada Allah yang tidak akan selalu memberikan apa yang kita pinta, akan tetapi dengan pasti akan memberikan apa yang terbaik bagi kita.

Pada akhirnya, kesemua kiat itu merupakan suatu kesatuan proses yang terdiri dari berbagai subproses, kalo kata dosen Aljabar Linear saya yang juga merupakan seorang ikhwah, Ustd.Bambang, yang namanya Alur Proses itu tidak bisa dipisahkan satu sama lain, semuanya saling berkaitan, sehingga kita harus menjalaninya dengan berurutan.

Dan izinkanlah saya menutup kiat-kiat ini dengan pesan cinta dari Rabb Semesta Alam kepada para hamba yang mengimani-Nya

“Bukankah Kami telah melapangkan untukmu dadamu?, dan Kami telah menghilangkan daripadamu bebanmu, yang memberatkan punggungmu?, Dan Kami tinggikan bagimu sebutan (nama)mu, Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. Maka apabila kamu telah selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain dan hanya kepada Tuhanmulah hendaknya kamu berharap.” (QS 94 : 1-8)

Waalahu’alam Bishawab..


Leave a Comment so far
Leave a comment



Leave a comment